Sabtu, 17 Mei 2025, SMP Bilingual Terpadu memperingati Hari Buku Nasional dengan mengusung tema “Membaca, Mencerahkan Masa Depan”. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri kelas VII, VIII, dan IX, serta seluruh guru.
Rangkaian acara diawali dengan tausiah dan nasihat dari Bapak Pengasuh Pesantren Modern Al-Amanah, KH. Nurcholis Misbah. Dalam pesannya, beliau mengibaratkan setiap santri seperti mobil dengan perangkat sempurna yang siap dijalankan. Namun, tidak semua langsung memiliki “kunci” untuk melaju menuju tujuan hidupnya. Menurut beliau, kunci setiap anak berbeda, dan tugas pesantren adalah membantu santri menemukan kunci tersebut agar bisa berkembang sejalan dengan cita-cita dan harapannya.
“Setiap aktivitas dan pembelajaran, baik di sekolah maupun di pesantren, harus dirancang agar santri dapat menemukan keyword untuk mencapai tujuan hidupnya. Salah satunya melalui momentum Hari Buku ini,” ujar beliau.
Beliau juga menekankan pentingnya kegemaran membaca. “Ketika seseorang rajin membaca buku, Allah akan memberinya pemahaman yang menyentuh hati, pemahaman yang tak akan didapatkan sepanjang hidup jika tidak membaca. Jika kamu mampu merasakannya, kamu akan memperoleh hiburan yang sangat mengasyikkan dari kegemaran membaca,” pungkasnya.
Setelah tausiah, acara dilanjutkan dengan launching buku hasil karya Guru dan santri SMP Bilingual Terpadu. Sebanyak 7 buku karya guru dan 3 buku karya santri dengan berbagai tema resmi diluncurkan. Karya-karya ini menjadi bukti nyata bahwa budaya literasi tumbuh subur di lingkungan pesantren dan sekolah.
Tidak hanya itu, para santri kemudian diajak untuk membaca dan melakukan reviu buku. Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi sekaligus apresiasi terhadap proses membaca yang dilakukan. Untuk menyemarakkan suasana, hadiah menarik diberikan kepada santri dan guru yang berani tampil memberikan reviu buku terbaiknya.
Suasana semakin meriah dengan kehadiran Tim Cimory dan maskot badut Cimoy yang menarik perhatian dan antusias semua warga sekolah. Apalagi, seluruh guru dan santri berkesempatan mendapatkan ¬yogurt Cimory gratis. Hal ini tentu menjadi bonus yang menambah semangat dan keceriaan dalam memperingati Hari Buku Nasional.
Sebagaimana dikatakan sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Melalui kegiatan ini, para santri diingatkan bahwa membaca dan menulis bukan sekadar aktivitas akademik, tetapi juga bagian dari pembelajaran non-akademik yang dapat menuntun mereka untuk berproses menuju masa depan yang penuh kesuksesan. SMR.