Selasa (7/3), tepat pukul 21.00 WIB, sebanyak 8 armada bus yang membawa 360 siswa kelas IX dan 23 guru pendamping SMP Bilingual Terpadu dan SMP Bilingual Terpadu 2 diberangkatkan menuju Kota Yogyakarta untuk melaksanakan kegiatan Survival Character. Tentunya, Survival Character tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena ini kali pertama siswa kelas IX melaksanakan pembelajaran di luar kelas terjauh pascapandemi.
Tujuan dari kegiatan ini adalah agar siswa lebih bersemangat menumpuh ujian akhir sekolah dan memberikan bekal pengalaman belajar di luar kelas dalam berinteraksi, berdiskusi, dan mengambil keputusan melalui proyeksi kegiatan Survival Charakter karena belajar tidak terbatas ruang dan waktu, belajar tidak harus bersama guru sebab siapa saja dan apa saja dapat menjadi guru. Apalagi Kota Yogyakarta kaya akan budaya, objek wisata, dan segala jenis bidang usaha ada di sana, jadi sangat tepat untuk dijadikan sebagai tempat edukasi yang menyenangkan bagi siswa kelas IX. Selain itu, kegiatan survival karakter ini dilaksanakan sebagai tambahan pengalaman bagi para siswa untuk menguatkan dirinya sebelum mereka menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Adapun tempat-tempat yang dipilih sebagai sarana edukasi di antaranya Kampung Batik Giriloyo, Wisata Edukasi Skedupark, Pabrik Bakpia 25, dan Malioboro. Seluruh siswa sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan ini. “Belajar sembari healing” begitu kata mereka. Semoga setelah ini mereka dapat memetik pembelajaran bermakna dari setiap kegiatan yang mereka lalui. SMR.
SMP Bilingual Terpadu
Tinggalkan Komentar