Info Sekolah
Selasa, 03 Des 2024
  • Sekolah Berbasis Pesantren dengan Pendidikan 24 Jam, dibawah naungan Pesantren Modern alAmanah Junwangi
  • Sekolah Berbasis Pesantren dengan Pendidikan 24 Jam, dibawah naungan Pesantren Modern alAmanah Junwangi

Melihat Peninggalan Sejarah Dari Dekat

Terbit : Kamis, 25 Januari 2024 - Kategori : Kegiatan Sekolah

(Field Trip dalam rangka Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Membumikan Budaya dan Melangitkan Kreatifitas)

Selama dua hari kemarin, senin-selasa tanggal 8-9 Januari 2024, santri kelas 8 SMP Bilingual Terpadu melakukan field trip ke dua situs sejarah di Sidoarjo, yaitu Candi Dermo di Desa Candinegoro dan makam Raden Ayu Putri Onjot Wurung di Desa Terung Wetan. Santri dibagi menjadi empat kelompok, dua kelompok putra dan dua kelompok putri, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3 kelas. Kelompok putri berangkat pada hari Senin, sementara kelompok putra berangkat pada hari Selasa. Jarak kedua tempat tersebut relatif sama, tidak jauh dari sekolah, sehingga seluruh santri memutuskan untuk berjalan kaki menuju destinasi masing-masing.

Situs Candi Dermo memiliki nilai sejarah dan budaya lokal yang kental. Menurut Bpk Anas Fahrudin, pengelola candi, situs ini berada di bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur.

Bangungan candi yang berbentuk gapura paduraksa tersebut bisa kita saksikan begitu megah berdiri di tengah-tengah pemukiman warga. Menurut Bpk Anas Fahrudin, bangunan candi yang sekarang ini adalah hasil pemugaran yang dilakukan Dinas Kebudayaan selama enam tahun, mulai tahun 2014 sampai tahun 2021.

Masih dari penjelasan Bpk Anas, candi Dermo ini didirikan pada abad 14 masehi oleh kerajaan Majapahit, pada kepemimpinan Adi Pati Terung di wilayah Krian ini. Kami berharap para santri yang melihat secara langsung candi Dermo ini bisa mengambil pelajaran bahwa sejarah masa lalu yang kita miliki sangat kaya akan kreatifitas dan teknologi arsitektur yang tinggi.

Field trip berakhir pada pukul 11 siang, seluruh santri kembali ke sekolah dengan berjalan kaki. Meskipun dalam keadaan capek dan lelah, para santri tetap berjalan dengan penuh semangat. Semoga bermanfaat.